Area Blind Spot 13Aug

Area Blind Spot

BLIND SPOT atau titik buta dalam berkendara adalah bagian dari sekeliling pengendara yang tidak dapat dilihat saat mengemudikan kendaraan, karena beberapa alasan seperti jangkauan pandangan yang terbatas pada cermin (Spion), terhalang oleh muatan yang dibawa.

 

Bidang pandang yang tidak terlihat oleh pengemudi, bahkan lewat kaca spion sekalipun. Semua kendaraan bermotor mempunyai blindspot, bahkan sepeda motor sekalipun. Semakin besar dimensi kendaraan, maka semakin besar pula area blind spotnya. Namun, titik buta truk lebih parah karena terhalang muatan dan tak bisa melihatnya lewat kaca spion seperti di mobil penumpang.

 

Saat akan menyalip usahakan untuk tidak tergesa-gesa dan penuh perhitungan, karena kemungkinan besar kita tidak terlihat oleh pengemudi truk/bus. Jangan lupa, selalu berkomunikasi dengan kendaraan di sekitar dengan memanfaatkan lampu dan klakson untuk memberi isyarat. Tetap hati-hati di jalan utamakan keselamatan.

 

Truk dan bus menjadi kendaraan dengan Blind spot paling besar. Setiap pengguna jalan harus tahu area   blind spot, terutama saat berhadapan dengan kendaraan besar. Area titik buta paling besar di truk dan bus ada tepat dibelakang kendaraan, kemudian pada pilar A dan tepat di sebelah kanan dan di depan truk merupakan titik buta truk.

 

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghilangkan pengaruh titik buta/ Blind Spot antara lain dengan :

a.       Menggunakan cermin cembung untuk memperluas pandangan.

b.       Menggunakan beberapa cermin bantu sekaligus.

c.        Memasang cermin belakang yang biasa digunakan pada minibus.

 

Ataupun penggunaan teknologi modern seperti sensor jarak pada saat mundur dan penggunaan kamera video sehingga dapat melihat kondisi di sekitar kendaraan secara lebih jelas, bahkan dengan gambar yang diperlihatkan di Dashboard dilengkapi dengan lintasan yang akan dilewati.

 

Menurut Indonesia Defensive Driving Center (IDDC), untuk mengurangi risiko yang timbul akibat blind spot, pengemudi sebaiknya melakukan beberapa tips berikut ini:

  1. Atur ulang kaca spion sebelum memulai perjalanan, ada baiknya Anda mengatur ulang kaca spion kanan, kiri, dan dalam mobil dengan melebarkan jangkauan pandangan.
  2. Sesekali lihat spion saat mengemudi, biasakan untuk selalu melihat ke spion tiap lima-delapan detik untuk mengetahui kondisi di sekitar kendaraan, terutama sebelum bermanuver.
  3. Lakukan shoulder check atau head check karena spion tidak dapat menghilangkan seluruh area blind spot, maka pengemudi tidak boleh hanya bergantung pada kaca spion saat melakukan manuver. Sebaiknya lakukan shoulder check atau head check. Shoulder check atau head check adalah pemeriksaan visual sesaat secara langsung pada area yang tidak terjangkau oleh kaca spion. Anda hanya cukup menoleh ke arah kanan atau kiri hanya sebatas bahu. Hal ini dilakukan jika Anda kurang yakin dengan melirik ke spion dan juga dilakukan saat hendak menyalip, berbelok, atau berpindah jalur. Selain harus melihat jauh ke depan, Anda juga harus bisa menguasai seluruh bidang pandang kendaraan Anda.
  4. Bunyikan klakson, saat menyalip kendaraan lain, pandangan kita menjadi terbatas. Anda bisa membunyikan klakson pendek untuk mengurangi efek negatif blind spot sekaligus menjadi tanda kepada pengemudi lain atau kepada pejalan kaki yang menyeberang yang tidak terlihat oleh mata pengemudi
  5. Tingkatkan kewaspadaan saat berada pada situasi tertentu, tingkatkan kewaspadaan saat Anda berada di persimpangan, tikungan, area berbukit, area padat bangunan, kondisi berdebu, atau area perumahan. Kurangi kecepatan, sediakan ruang bila pandangan Anda terhalang saat berada di situasi tertentu.Jika pandangan sangat terbatas oleh debu, kabut, atau asap yang pekat, segeralah berhenti. Pinggirkan kendaraan sampai situasi terkendali. (Tim FLLAJ Pessel)

Share: